Jumat, 07 Desember 2012

Makanya Jangan Lama-lama

Hari Sabtu lalu orangtua dan adik saya yang perempuan datang berkunjung ke Bandung; seperti biasa untuk melihat kedua anaknya yang sedang merantau. Saat itu, hujan deras turun melanda, mau ngapa-ngapain rasanya agak malas. Kedatangan mereka kali ini sebenarnya tidak ada kabar sama sekali sebelumnya, kalau mereka akan datang. Tiba-tiba sudah menelepon saja, bahwa mereka sedang beristirahat di kilometer 88; yang menelepon adalah adik saya, dia berkata agar saya cepat untuk bersiap-siap. Saya hanya berkata "ya..ya..ya.." sambil mengangguk-angguk, tetapi setelah menutup telepon saya tidak melakukan apa-apa (iya, iya di mulut aja ahahaha)

Kurang lebih 30 sampai 45 menit mereka menelepon lagi kalau mereka sudah keluar tol deket daerah saya. Masih dengan jawaban ya ya ya, setelahnya saya masih santai-santai, karena pikir saya kondisi jalan dari pintu tol sampai tempat saya akan macet. Ternyata 5 sampai 10 menit kemudian saya sudah di telepon kembali. "Mana lu kak, kita udah di lapangan tenis..." Dengan terburu-buru saya bersiap-siap dan berdandan seadanya, saya baru siap 30 menit kemudian; saat itu saya sudah di telepon sampai berkali-kali. Akhirnya setelah siap, segera saya menuju parkiran kampus. Disitu saya lihat mobil mereka sudah terparkir, kemudian tanpa ragu saya masuk mobil. Di mobil, saya hanya menemukan adik saya.

Saya : "Mama sama Bapak mana dek?"
Adik : "Mama sama Bapak lagi asdgfhfjfk%@Y&#^@#@#..."
Saya : "Hah? Apa lo bilang? Mama sama Bapak lagi kemana?" (saya kurang mendengar perkataan adik saya, jadi yang terdengar hanya seperti kumur-kumur; maklum agak budeg)
Adik : "Mama sama Bapak lagi pipis! Ah elah!"
Saya : "Ya elu, lagian ngomong kagag jelas. Pipis dimana? Tau gitu ke kosan gue aja"
Adik : "Tauk ah!!!"

Kemudian saya melihat kedua orangtua saya berjalan dari arah gedung serba guna kampus untuk menumpang toilet. Ketika mereka masih agak jauh, saya berkata kepada adik saya untuk tidak bilang kepada mereka bahwa saya sudah di mobil (sambil saya menyembunyikan diri saya dengan agak merosot di mobil). Saat mereka sampai di depan mobil ...

Mama : (Nyamperin pintu penumpang depan, karena adik saya duduk di depan) "Kakak mana dek?"
Adik  : "Tau tuh..." (Ini anak memang jawabannya selalu gatau, jadi kadang bikin orang kesel hahaha)
Mama : (Nyamperin pintu belakang, tempat saya duduk; karena kacanya gelap, jadi tidak kelihatan apa-apa dari luar) *buka pintu; lihat saya sedang merosot di bangku; kami saling berpandangan*
              "BRENGSEK LOOOO!!!"
Saya    : *diam* "........."

Hahahahahahahah :D ლ(ಠ_ಠლ)

Kamis, 27 September 2012

Control myself

Dear Almighty God,
If one day i have a heart full of emotion and anger,
If i have a resentment that unclear,
don't You let it all bigger than a sense of gratitude to You,
and teach me not to complain,
so that i can please You.
Since I've made ​​it through it all,
because of You.

Selasa, 25 September 2012

Live Your Life

"Travel often ;
Getting lost will help you find yourself."
Lifecycle (The Holstee Manifesto)

Minggu, 12 Agustus 2012

A Present

Beberapa orang pernah berkata, kalau anak perempuan itu sungguh sangat dekat dengan sang ayah. Saya tidak sepenuhnya membenarkan sekaligus menyalahkan statement tersebut. Saya dan adik saya yang perempuan memang dekat dengan Bapak, tapi adik saya yang laki-laki pun dekat dengan Bapak. Namun hal yang membedakan antara kedekatan antara anak perempuan dengan sang ayah dan anak laki-laki dengan sang ayah adalah topik pembicaraan (menurut saya loh ya). Bapak lebih banyak bertukar pikiran tentang hal-hal memang diperlukan suatu keputusan di akhir dengan anak laki-lakinya, sedangkan dengan anak perempuan, mungkin bapak lebih banyak bercengkrama dan nyrocos serta cerita ini dan itu.

Berbicara soal ayah, ayah saya akan berulang tahun beberapa hari lagi (saya tidak perlu menyebutkan kapan tanggalnya, maupun berapa usianya). Saya berpikir, mau ngasih kado apa ya buat beliau nanti; atau mungkin, kami (mama, dan 2 adik saya), mau ngasih kado apa kepada Bapak. Ayah saya bukan tipe orang yang menaruh perhatian besar pada hari lahir seseorang; jangan harap. Ayah saya tipe orang yang sederhana, jadi perayaan ulang tahun dari yang besar sampai yang kecil pun, bukan hal yang penting untuk dilakukan. Menurut beliau, ulang tahun itu ya berarti kita mengucap syukur kepada Tuhan atas bertambahnya usia 1 tahun lagi kepada kita; bisa dengan memberi persembahan syukur ke Gereja. Kalau memang perlu untuk mentraktir teman, ya bolehlah beberapa orang, misalnya traktir bakso (wahahaha, masih jaman?).

Selama ini, memang agak susah untuk mencari kado buat Bapak. Serba salah memang; karena kami sering tidak tahu apa yang layak dianggap spesial buat Bapak (hahaha). Pernah suatu ketika saya dan dua adik saya membelikan charger handphone untuk di mobil; karena Bapak bercerita kalau beliau kadang kehabisan baterai di tengah jalan, maupun tidak sempat men-charge handphone di rumah. Akhirnya kami bawa pulang barang tersebut dan memberikannya kepada Bapak. "Pak, tadi lihat barang ini di blablabla harganya murah blablabla ... karena Bapak bilang butuh kemarin itu ..." Di sela-sela Bapak menonton tivi, beliau menjawab, "Ah, buat apa barang ini, merk gampang rusak ini yang murah-murah. Buang aja .." (spontan dilempar ke lantai). Sakit? Iya. Tapi karena saya sudah tau bagaimana Bapak, jadi saya dan adik-adik saya memaklumi saja hahaha (saya belum mengecek lagi, apakah Bapak pake tuh mobile charger atau tidak). Balik lagi ke soal kado, selama ini kado yang diberikan sama Bapak itu ngga jauh-jauh dari setelan kemeja, batik, tas, sampai sapu tangan. Jujur saja untuk memberi kado kepada pria (bukan cuma ayah saja), cukup sulit untuk memilih dan yang cocok dengan selera; berbeda dengan perempuan.

Teringat kata kado, teringat juga tentang kelulusan dan wisuda. Kalo bulan Juli kemarin saya telah dinyatakan lulus dan di wisuda, mungkin hal tersebut adalah kado yang terindah buat Bapak (juga Mama saya). Tapi nyatanya, di ulang tahun Bapak saya belum bisa memberikan gelar tersebut :"( Banyak hal yang merupakan kebanggaan dan kebahagian untuk orangtua tidak bisa dibeli dengan uang; hal tersebut salah satunya. Tetapi saya janji akan segera menyelesaikan ini semua; walau akhirnya saya beri label sebagai 'kado yang telat' hehehe.

Happy Sunday! :)

Kamis, 02 Agustus 2012

Tunda, tunda lagi dan lagi

Baru beberapa menit yang lalu gue membaca renungan yang sedikit banyak menampar gue. Ini bener- bener terjadi dalam hidup gue, dan saat ini mungkin gue sedang mengalaminya. Setiap tindakan yang kita ambil pasti ada akibatnya. Gue mau sedikit share renungan yang gue baca barusan.

"Penyakit Menunda

Kerjakanlah apa yang bisa Anda kerjakan hari ini! Jika tidak, Anda akan membayar mahal di kemudian hari. Terlalu berlebihankah? Saya rasa tidak, sebab seringkali saya harus membayar dengan mahal akibat dari penundaan yang pernah saya lakukan. Saya lebih mudah jadi stress ketika melihat setumpuk pekerjaan yang tidak ada hentinya. Saya makin frustasi ketika waktu terus bergulir mendekati dead-line yang sudah ditentukan. Waktu-waktu itulah saya berubah jadi mahkluk yang sangat sensitif. Jangan coba macam-macam dengan saya. Sedikit kata gurauan bisa berarti ucapan serius di telinga saya.

Pekerjaan yang saya lakukan pun tak ubahnya dengan kegiatan rodi yang sangat menyiksa. Saya kehilangan taste dari setiap pekerjaan yang saya lakukan. Saya sama sekali tidak bisa menikmati pekerjaan di saat terburu-buru seperti itu. Itu semua bermula dari sebuah penundaan yang saya lakukan.

Kadangkala kita juga melakukan hal yang sama, melakukan penundaan demi penundaan dengan sebuah pemikiran, “ Aku toh bisa mengerjakan keesokan harinya.” Tanpa kita tahu bahwa hari esok sudah memiliki kesibukannya sendiri. Bagi banyak orang hal ini mungkin dianggap sangat sepele, tapi bukankah kadangkala kita kehilangan kesempatan-kesempatan berharga itu berlalu begitu saja hanya karena kita menunda untuk segera melakukannya?

Jangan pernah menunda apa yang bisa kita kerjakan pada hari ini. Ini adalah salah satu prinsip kesuksesan yang sangat penting. Biasakanlah diri untuk selalu menunda-nunda, maka kesuksesan yang kita impikan juga akan tertunda. Napoleon Hill, seorang motivator berkata, “Yang berarti bukan apa yang akan Anda kerjakan melainkan apa yang sedang Anda kerjakan sekarang.” Banyak orang gagal meraih kesuksesan karena penyakit suatu hari. Mereka harusnya bisa meraih kesuksesan pada hari ini, tetapi mereka memilih untuk menundanya dan berkata akan melakukannya pada suatu hari. Apa yang bisa kita kerjakan pada hari ini adalah anugerah Tuhan yang harus kita responi dengan cepat. Jika kita menunda untuk melakukannya, ada kalanya itu berarti kita secara tidak sengaja menolak berkat dan keberhasilan yang diberikan oleh Tuhan bagi kita pada hari ini. Jadi, jangan biasakan untuk melakukan penundaan dan terjangkit dengan penyakit suatu hari." (source : http://www.renungan-spirit.com)

Mungkin bukan gue aja yang pernah mengalami hal ini, temen-temen mungkin pernah. Hari ini gue dan temen-temen di tegur lewat satu renungan. Kesalahan di belakang hari, mudah-mudahan ngga kita lakuin lagi di depan hari. Semangat untuk kita semua!

Selasa, 17 Juli 2012

Tidak semudah yang dibayangkan

Hidup ini penuh sama banyak kejadian. Ada kejadian yang membuat kita sedih, senang, marah, kesal, terharu, dan masih banyak lagi. Saat menulis ini, sebenernya udah terpikir dari beberapa bulan belakangan. Tapi baru sempet dituangkan sekarang. Ini mengenai kejadian-kejadian yang ada dalam hidup gue. Gue udah hampir 4 tahun kuliah disini. 4 tahun bukan waktu yang sebentar dalam menjalani sebuah kegiatan pendidikan. 4 tahun juga tidak termasuk waktu yang lama, jika kita bandingin waktu kita Sekolah Dasar dahulu.

Bukan hal yang mudah menjalani waktu yang hampir 4 tahun ini. Banyak masalah yang gue hadapin, dan banyak juga masalah yang udah gue buat. Banyak sukacita yang gue dapat, dan semoga gue juga ternyata bisa men-sukacita-kan orang lain. Semakin bertambah umur, semakin kita dituntut untuk menjadi semakin dewasa dalam menghadapi semua kejadian yang boleh kita alami. Hal ini yang gue rasakan dampaknya, selama gue menjalani waktu yang hampir 4 tahun ini.

Gue rasa ngga salah kalo misalnya gue bilang semua kehidupan gue adalah campur tangan Tuhan. Bagaimana engga, rasanya ngga mungkin kalo semua terjadi secara kebetulan. Waktu yang hampir 4 tahun ini, ngga bisa gue pungkiri, cukup medewasakan gue. Oke fine, kalo beberapa atau orang-orang ada yang menilai gue masih kekanakan. Gue menyadari kok, gue belum sepenuhnya menemukan diri gue di posisi dewasa dan bijaksana. Tapi satu hal yang boleh gue bagiin, gue banyak belajar dan menemukan hal-hal baru dan luas semenjak gue SMA dan kuliah. Mungkin ini yang dibilang orang-orang kalo masa kuliah itu masa-masa dimana kita bisa bebas namun wajib bertanggung jawab. Tapi bukan berarti dari bagian keluarga, gue ngga nemuin apa-apa. Both of  that things, membuat gue semakin tahu banyak hal, dari awalnya hanya bisa menangis, kemudian memperhatikan,  lalu berpikir, dan bertindak. 

Ngga mudah menjalani semua ini, bukan hanya gue, tapi orang lain juga, dan berbeda porsi. Gue kadang miris dan sedih liat diri gue sendiri, yang ngga bisa menghadapi dan menyelesaikan masalah atau tantangan yang sekecil pun. Mau nyalahin siapa, yang ada nyalahin diri sendiri.Tapi seenggaknya saat ini gue sedikit lebih bisa memperhatikan karakter orang (although it is little bit sensitive); mau untuk menahan emosi untuk hal-hal yang membuat marah atau kesal, walau kadang sulit; bersyukur, walau kadang lupa untuk ngelakuinnya dan hanya bisa mengeluh; dan yang paling penting, sedikit demi sedikit gue mulai tahu apa kekurangan gue, walaupun gue masih belum begitu paham apa kelebihan gue dan bagaimana menanggulangi kelemahan diri gue sendiri. So, life is not so simple.

Minggu, 24 Juni 2012

Waktu yang Tepat

Gue menemukan seberkas kertas yang tertulis sepotong kata-kata curhat, mungkin bisa dibilang ungkapan syukur gue, saat gue ngeberesin buku-buku dan kertas-kertas di kamar kosan. Entah, gue juga lupa apa kondisi gue saat itu.

Ketika aku tersesak dan terjepit, aku berteriak, "Tuhan Yesus, tolong aku!"
Ketika aku mengalami bahagia akan sesuatu, aku berseru di dalam hatiku, "Tuhan Yesus yang baik, terima kasih."
Ketika aku merasa kecewa dan marah pada sesuatu yang tidak aku dapatkan, aku meminta, "Tuhan Yesus, ajar aku untuk berserah kepadaMu, aku tahu rencanaMu indah."
Ketika aku bangun pagi, refleks aku berkata dalam hatiku, "Terima kasih Tuhan Yesus untuk matahari, serta nafas kehidupan pada pagi hari ini."
Dan setiap kali keadaanku, aku baru sadar, tiada nama lain selain Dia, Tuhan Yesus, yang selalu aku sebut.

Dalam kehidupan sehari-hari, orang-orang yang berada di sekitar gue, yang tidak mengenal gue terlalu dalam, mungkin akan berpikir gue ini adalah tipe orang humoris, yang bisa selalu diajak bercanda, lucu, gampang ngebanyol, ketawa haha hihi sana sini, dan yang lainnya. Tapi nyatanya, gue ini tipe orang yang cukup sensitif dan moody-an. Gue bisa dalam 1 hari memilih untuk berdiam diri di kamar, punya pikiran yang mungkin nantinya akan mengganggu hubungan gue dengan orang lain hari itu. Tapi, besoknya bisa jadi akan berbeda lagi.

Masa-masa sekarang ini, bagi gue adalah masa-masa yang krusial, masa-masa yang ngga cuma butuh kepintaran belaka, tapi juga butuh mental yang kuat, jiwa yang lapang, pikiran yang cerdas, kesabaran dan usaha yang tinggi. Satu saja dari hal-hal itu ada yang kurang, mungkin gue bisa lebih jauh di belakang dibandingkan dengan yang lain. Setiap hal yang mungkin akan mengganggu gue, yang bisa membuat gue jatuh saat ini, sebisa mungkin gue hindari, abaikan, atau bahkan kalau jatuh pun, gue harus berusaha untuk bangkit lagi.

Saat ini, beberapa temen gue sudah berada lebih dulu di depan gue. Sempat merasa minder, tidak punya harapan, putus asa, patah semangat, malas, dan sebagainya. Bukan sempat, tapi masih sampai saat ini. Merasa ditinggalkan, merasa kalau gue memang benar-benar jauh dibelakang mereka. Berpikir kalau jangan-jangan Tuhan udah ngga peduli lagi sama gue. Merasa benar-benar sendiri.

Kalau  balik lagi melihat sepotong kata-kata, atau paragraf di atas, rasanya kok gue malu ya. Dimana diri gue yang seperti itu, yang disetiap keadaan apapun, gue masih bisa bersyukur, dan memperlibatkan Tuhan. Sekarang ini, gue hanya bisa mengeluh, meminta, marah, bertanya, tanpa bersyukur dan melibatkan Tuhan dalam kehidupan gue. Nyatanya kedagingan gue saat ini lebih besar, sampai gue jauh dari Tuhan.

Lewat post ini gue mau mengucapkan terima kasih untuk Tuhan Yesus, telah menempatkan orang-orang hebat disekitar gue, yang masih dengan sabarnya mengingatkan gue, untuk selalu mengandalkan Dia, Yesus, dalam setiap keadaan gue. Yang masih juga dengan sabar mengingatkan gue untuk berjuang, dan tetap berpengharapan di dalam Dia. Terima kasih  untuk bokap nyokap, dan sahabat-sahabat gue yang tidak pernah habisnya mengasihi gue dan memberi semangat.

Perjuanganku belum berakhir, tetapi Tuhan, nantinya aku mau mengakhiri masaku disini dengan indah, dan nantinya aku akan berkata, "Terima kasih Tuhan Yesus, kau telah ubahkan pahitku menjadi manis. Terima kasih untuk orang-orang hebat yang kau tempatkan disampingku." :')

Be-be-em (Part 2)

Gue ngga gitu sering sih ya BBM(Blackberry Messenger)-an sama nyokap. Tapi sekali BBM-an, ada aja percakapan yang lucu (menurut gue). Sekali lagi gue ingetin, kalo bingung atau ngga ngerti, ngga usah pegangan, soalnya ngga guna :p hahahaha ...

Percakapan yang terjadi ini sekitar pukul 19.11-19.24 pada hari Sabtu, 23 Juni 2012, tepatnya malem minggu. Malam dimana semua jomblowan dan jomblowati ..... Ya ... Simpulin sendiri aja deh yaa haha ...

Nyokap : "Kak lagi ngapain nih?"
Nyokap : PING!!!
Nyokap : PING!!!
Gue       : "Lagi beresin kamar."
Gue       : "Ini mama apa uli?" (Uli itu nama adek gue; biasanya emang dia suka pake BB nyokap)
Nyokap : "Mamamu yang cantik sayang." (Gue harap ini ngga sambil ngibasin rambut haha)
Gue       : "Kenapa ma?"
Gue       : "Emang mama cantik?"
Gue       : "Mama kan ganteng." (Asal nge-jeblak wae; biar rame)
Gue       : "Haha."
Nyokap : "Ngga malem mingguan." (Nada datar; entah ini pertanyaan apa pernyataan)
Gue       : "Engga."
Gue       : "Barusan ujan." (Ini memang beneran baru hujan; gue ngga ngada-ngada :p)
Gue       : "Males keluar juga."
Gue       : "Jomblo sih :)))" (Nah, yang ini ngga perlu ditanya, emang fakta saat ini *kesian*)
Nyokap : "Kasihan deh boru mama." (Boru itu bahasa batak, maksudnya dalam bahasa Indonesia adalah anak permpuan)

Nasib gue boleh jomblo sekarang, tapi besok, atau lusa, atau minggu depan, 2 minggu lagi, sebulan lagi, setahun lagi, dua tahun lagi, mana ada yang tahu kan. Hahaha, sabar aja, semua ada waktunya *menghibur diri* *terharu*

Minggu, 10 Juni 2012

Be-be-em

Sepotong percakapan biasa antara gue dengan nyokap, sedikit berbagi karena menurut gue ini hal yang bisa membuat gue sedikit bahagia dan tertawa. Gue bukan penulis yang baik, kalo ada yang ngga ngerti atau bingung, ngga usah pegangan. Karena itu salah gue ahahaha :)

Gue       : "Haloooooo"
Gue       : "Lagi apa ma?"
Nyokap : (16 menit kemudian baru dibales. Entah baru baca atau ngetiknya yang lama) "Biasa kak lagi masak lah.."
Gue       : "Masak apa ma?"
Gue       : "Enak kagag?"
Gue       : "Bagilaaaah"
Nyokap : (Ini agak cepet balesnya tapi ngga tau bales bbm gue yang mana) "Memangnya kenapa kak?"
Gue       : "Ma, Gina tadi cek fesbuk, kata si anu ..... *blablabla*"
Nyokap : (Mulai ngga nyambung) "Mama masak ayam goreng :)"
Gue       : (Mencoba menyamakan posisi) "Wihhhhssss"
Gue       : "Kirimin kek"
Nyokap : (Tau-tau nyambung ke ....) "Kak gimana udah selesai ujian?"
Nyokap : (Ternyata balik lagi ke ....) "Kalau mau dateng"
Gue       : (Masih menyamakan posisi, berpikir keras) "Udah ma"
Gue       : "Dateng kemana?"
Nyokap : "Kak"
Gue       : *is writing message* (Bertanya-tanya dan menunggu)
Nyokap : "Balesnya jangan cepet-cepet"

Oalah, ternyata itu toh problematikanya. Maap ya mom cepet-cepet, udah ahli sih, jadi gimana gitu. Lain kali speednya bakal dikurangin deh. I'll promise *kasih tanda silang di hati*. Love you mom hahahaha :P :D :*

Selasa, 17 April 2012

"... Tadi kan udah"

Ini adalah salah satu percakapan antara adek gue yang paling kecil sama nyokap, yang menurut gue cukup menghibur hahaha ...

Sepulang mereka dari Gramedia, di kamar gue dan adek-adek gue...

Nyokap : " Adek ini komik kamu bertebaran dimana-mana ..."
Adek gue : " Iya ntar aja ma, taruh situ entar diberesin."
Nyokap : " Kamu beli-beli komik banyak kayak dibaca aja ..."
Adek gue : " Dibacalah! Itu mah komik gw udah dibaca semua ma!"
Nyokap : "Oooh ..." (sambil ngisi TTS koran Kompas)
Adek gue : " Ah! Daripada mama, beli buku masak-masak tapi ngga pernah dibaca! Nih masih di segel segala" (sambil nunjukin bungkusan plastik, buku-buku masakan nyokap yang masih disegel)
Nyokap : "Lah itu tadi kan udah dibaca di Gramedia adeeek ..." (dengan muka tanpa dosa, tanpa memerdulikan bungkusan buku-buku yang masih tersegel)
Adek gue : " Zzzz, si Mama mah, tau gitu kenapa dibeli siiiiiihhh ...." (Grrrrrr)

*krik .. krik .. krik ..* Ahahahahah :B

Semoga terhibur, sekian :*

Friday The 13th

Ini akan sedikit panjang ...

Hari Jumat tanggal 13 April lalu, sekitar pagi atau siang gitu, gue ngebaca tweet salah satu temen gue Tassja, kira-kira begini ...
"It's Friday the 13th and I'm actually disturbed by the fact that I'm not disturbed that it's Friday the 13th. Are you?"
Entah kenapa hal-hal yang gue alami hari jumat itu entah secara kebetulan, atau memang mengandung unsur dari judul post gue kali ini.

Hari Jumat itu gue memang udah berencana untuk pulang (dari Bandung) ke rumah, ngejar ke perusahaan tempat gue ngambil data skripsi. Dan hari itu, adek gue yang cowo juga berencana pulang ke rumah, soalnya disuruh bokap ngebantu ngurus tempat untuk acara keluarga di bulan Mei nanti. Gue nunggu adek gue dateng kira-kira dari pagi sampe siang, hingga akhirnya gue sama adek gue berangkat udah agak sore sekitar jam 4 atau jam 5.

Berangkatlah gue bareng adek gue naik mobil, dia yang bawa mobilnya, soalnya gue belom lancar bawa mobil. Jadi mending dia yang bawa, daripada gue yang mungkin ujungnya bisa berakhir tanda tanya ahahahah. Kilometer demi kilometer kami lalui. Akhirnya berhenti di rest area km 97 untuk ngisi bensin, dan beli sedikit cemilan buat di jalan. Selesai dari rest area, kami berangkat lagi, kilometer demi kilometer pun kami lalui kembali. Sampai di kilometer menuju keluar dari cipularang (kira-kira kilometer 64/65), gue sama adek gue bingung ada macet apa yang ngebuat perjalanan menjadi terhambat. Ternyata lagi ada perbaikan jalan, karena memang udah beberapa bulan jalan tol keluar cipularang arah jakarta cukup rusak.

Akhirnya mobil kami dan mobil-mobil lain dialihkan melalui Dawuan-Jakarta. Masuk ke Dawuan ternyata masih tetap macet, disana kami dan mobil-mobil lainnya harus antre dan melambat karena pengalihan dari Cipularang tadi. Sambil menunggu mobil yang melaju agak lambat (karena macet dan antre), gue iseng ngecek timeline twitter soal apa yang terjadi di tol "cipularang". Selang beberapa lama, tiba-tiba gue kaget dengan kejadian yang satu ini. Mobil gue ngga sengaja nabrak mobil jasa marga yang ada di depan gue. Spontan gue kaget, dan yang lebih gue kagetin lagi, adek gue pun spontan ikutan kaget. Gue sama adek gue lihat-lihatan. "Lo kenapa sih? Bengong ya tadi? Mampus kita, apa kata Bapak nanti nih?" Alhasil, mobil kami bagian depan bonyok, kap depan kanan ngga bisa nutup dengan sempurna, list bawah kap lecet. Untungnya, tuh mobil jasa marga ngga kenapa-kenapa, padahal orang jasa marga udah sok-sok mau minta tanggung jawab (ngebego-begoin adek gue), padahal mobil mereka ngga ada yang lecet sama sekali.

Ternyata adek gue kecapean malem itu, soalnya dia sehari sebelumnya baru aja pulang dari Pangandaran-Green Canyon, mungkin istirahatnya yang belum cukup. Akhirnya gue sama adek gue berhenti di rest area km 62 untuk beli segelas kopi, ngilangin rasa kantuk, sekalian ke toilet untuk buang air. Sambil nunggu adek gue ke toilet, gue nunggu tuh kopi kelar dibuat. Setelah selesai dua-duanya, kami bergegas naik ke mobil, untuk lanjutin perjalanan pulang. Pas gue mau naroh tuh gelas kopi yang masih panas di tempat tatakan gelas (celah antara bangku driver sama bangku penumpang depan), adek gue bilang "Sini kopinya kak, gue mau minum ..." Dan ya gue kasih deh tuh kopi, "Awas lu, masih panas nih kopinya ..."

Eh bener kejadian, tuh gelas kopi lepas dari tutupnya, jatuh di celana adek gue. Spontan adek gue teriak ".. anjiiiiiinggg ... anjiiiingg ... panas bangeeett ..." (sori agak kasar, namanya juga refleks haha). Dan akhirnya ngebasahin baju celana adek gue, sama lantai mobil bagian driver. Kami akhirnya nepi lagi di toilet ujung yang satu lagi, supaya adek gue bisa ganti baju dan gue ngelap tuh lantai mobil. Dan perjalanan pulang kami lanjutin kembali ...

Akhirnya kami berdua sampai di rumah. Sepanjang jalan gue sama adek gue terus mikir, ntar bokap bakal ngomong apa, bakal gimana reaksinya, bakal dimarahin atau engga. Gue dan adek gue parkir persis depan rumah, sambil bawain barang-barang di mobil ke rumah. Gue langsung masuk kamar, begitu juga sama adek gue. Disitu keadaan masih santai-santai aja, seperti ngga terjadi apa-apa. Sampe akhirnya bokap mau make mobil yang gue sama adek gue pake keliling komplek perumahan. Otomatis gue langsung kasih tau dan cepet-cepet bangunin adek gue yang udah tidur kalo tuh mobil mau dipake (supaya adek gue ngomong ke bokap soal kejadian yang baru dialamin). Hasilnya ... Yaah, gue sama adek gue diomelin hahaha. Untuk omelan dan lain-lainnya ngga bisa gue ceritain detil.

See? Aneh ngga sih kejadian hari itu? Antara percaya sama ngga percaya sih sebenernya soal Friday the 13th itu. Gue sempet berpikir apa ini ada hubungannya ya? Apa ada hubungannya sama tweet temen gue di atas? Hahaha. Tapi terlepas dari itu, ternyata ada beberapa hal pelajaran lagi yang gue sama adek gue dapet, ya walau ujungnya diomelin haha *sedih*

Kabar sedih lagi yang gue dapet hari jumat malem itu, kalau bokapnya temen gue satu kampus, Rofen telah berpulang ke rumah Bapa di Sorga. Semoga Rofen dan keluarga diberikan kekuatan dan ketabahan, dan percaya kalau Tuhan pasti memberi pelangi sukacita dibalik itu semua :)

Have a nice  day guys buddies, percaya setiap hal yang dialami, saat itu juga kita banyak belajar :)

Minggu, 25 Maret 2012

From The Inside To




I take these photos from my kost room. At picture #1, you can see the motorcycle parking from my window. So you can stalk anyone who walking by on my kost. At picture #2, I just take that picture for fun. I think window is window for everyone, so you can see anything from the window (even you can see everything from the doors too, haha). The last picture is a red-tiger-unyuk-doll. How cute it is :p That doll always 'bertengger' on my television haha. He always stand on my Tv for cover up our sight of the dust on my Tv (LOL). And he makes my Tv looks sooooo reeedddd, yihaa :D

Kamis, 22 Maret 2012

Throw It Away

Untuk setiap hal yang boleh gue alami di dunia ini, baik sakit, sedih, senang, emosi, patah hati, berbunga-bunga, ge-er, dan segalanya, adalah hal-hal yang patut gue syukuri di dalam hidup gue. Karena semuanya itu membuat hidup gue lebih berwarna, ya ngga? Tapi .....

Pernah ngga ngerasa lo sendirian di dunia ini, dimana walaupun di sekitar lo ada begitu banyak teman yang lalu lalang dalam hidup lo, tapi ngga satu pun yang bisa mengisi hari-hari lo.
Pernah ngga ngerasa kalo lo ngga pernah dianggap sama orang lain, sekalipun lo membuat atau menciptakan hal atau kata yang baru, yang sama sekali belum pernah digunain sama orang-orang.
Pernah ngga lo ngerasa kalo lo ngga di peduliin, sekalipun sakit yang lo miliki itu menoreh luka yang lebih sakit dari jatuh dari tangga, atau keseleo yang membuat tangan atau kaki lo bengkak?
Pernah ngga lo ngerasa walaupun sebegitu banyaknya lo perhatian ke orang-orang, tapi orang-orang tersebut ngga pernah ngebales rasa perhatian yang lo berikan ke mereka?
Pernah ngga lo ngerasa dianggep paling hebat oleh orang-orang sekitar lo, padahal sebetulnya lo ngga bisa apa-apa, dan yang lo butuhin hanya pengertian dan bantuan mereka?

Iri? Panteskah disebut rasa iri? Gue rasa setiap orang udah punya porsinya masing-masing. Dan porsi gue disitu, always give, give, and give. But sometimes when i need anybody to give me what they have, then they can't. So, gue ngga pernah memaksa. Gue bukan tipe pemaksa. Lo ngga mau, atau lo ngga bisa, then let me do by myself.

Hal atau pemikiran ini yang kadang memaksa gue untuk sulit berpikir atau bertindak. Sulit untuk mengerti orang lain, padahal belum tentu mereka mengerti gue. It doesn't fair i think when people just give, give, and give, but they doesn't take anything from what they give. Is it my fault or what? Does anything wrong about what i do?

I just keep on my positive thinking, so one day i can keep my turn to take what i give :)

Kamis, 01 Maret 2012

Weird or Not

2 hari yang lalu gue mimpi. Yang namanya mimpi itu pasti aneh-aneh kan ya, trus ngga bisa diprediksi atau diatur (menurut gue). Kadang bisa seneng, sedih, serem, dll. Nah, mimpi gue yang ini agak sedikit seneng ahahaha. Kalo bisa gue raba plus gue inget-inget mimpi gue itu (mudah-mudahan ngga salah), singkatnya kayak begini ...

Jadi, kalo ngga salah inget "gue" di mimpi gue itu (hadeh bingung haha) lagi berada di suatu tempat. By the way yang gue ceritain ini agak sedikit melompat-lompat karena biasanya gue bangun tidur langsung lupa mimpi gue apa ahahaha. Lanjut, trus disitu gue lagi ngerjain sesuatu kalo ngga entah makan atau lagi nyapu. Trus, banyak nih orang lalu lalang, dan tiba-tiba ... gue tertarik sama satu sosok cowok yang tinggi, manis, tapi kumel, kucel, dekil, ya kayak gitu lah. Entah bagaimana lama-lama gue deket tuh sama tuh cowok. Trus gue dikenalin sama temen-temennya ada beberapa orang, 1 cewek dan yang lainnya cowok. Nah, mereka ini ngadain suatu kegiatan bareng anak-anak kecil yang kumel-kucel-dekil-dsb, dan temen-temennya (si cowok) juga seperti itu.

Di mimpi itu gue kurang begitu suka sama tuh cowok yang mungkin bergaul sama temen-temen yang kucel-kumel-dekil trus ngadain kegiatan yang di tempat kumuh dengan anak-anak yang kucel-kumel-dekil pula. Di mimpi itu terjadi pergejolakan di dalam hati gue (leewwbbbaayy), kalo gue gabisa nih bergaul sama orang-orang kayak gini, jijay rasanya (lewwwbaaay lagee). Nah, di bagian akhirnya ini alias endingnya lupa bagaimana cerita pastinya. Pokoknya akhirnya, di ending tuh gue luluh sama tuh cowok dan meluk tuh cowok, karena gue tahu kalo kegiatan yang dia lakuin tuh adalah kegiatan kemanusiaan yang menurut "gue" yang di mimpi, itu kegiatan yang sangat amat terpuji dan mulia. The end. Haha

Gue sedikit berpikir pas bangun, ini mimpi bisa begini gara-gara gue jomblo apa gimana ahahah. Tapi satu hal yang bisa gue ambil dari mimpi gue (ternyata ada hal positifnya juga ya haha), kalo menilai seseorang bukan hanya dari penampilan luarnya aja, entah itu fisiknya, gaya berpakaiannya, dll. Melihat penampilan luar atau fisik boleh, tapi jangan itu yang dijadiin patokan. Tapi telaah dan telusuri bagaimana dia bersikap, bertutur kata, dan berperilaku, sama karakter orangnya.

Semoga terhibur, ambil yang positif, yang negatif dibuang aja bos! Haha!

Apa yang Terlewatkan?

Hello guys, long time no see haha. Sudah berabad-abad rasanya ngga nge-blog. Sekarang udah bulan bulan Maret, what i missed? Ayo kita hitung dan raba. Setelah tahun baru sampai hari ini, udah banyak banget momen yang gue lewatin. Berapa lama? Ya kurang lebih hampir dua bulan gue ngga nge-blog, dan ngga cerita-cerita soal apa yang udah gue lewatin atau alamin.

Christmas Celebration di kampus yang seinget gue diadain tanggal 5 Januari 2012 pas hari Kamis. Di hari itu gue sama temen-temen gue, beberapa angkatan 2008 ngasih kesaksian drama sama tari di acara perayaannya. Kami menamai diri kami "LOG8", yang menurut gue sama beberapa temen gue singkatan dari "Lamb of God 2008". So cool. Thank God, dari mulai hari pertama latihan  hanya beberapa orang yang hadir, sampai ke geladi kotor dan geladi bersih yang lengkap plus saling menyemangatin satu sama lain. I'll never forget about this moment guys :')

Liburan semester ganjil, yang menurut gue bukan hari libur seperti biasanya, karena gue lebih banyak menghabiskan waktu di kosan daripada di rumah, gara-gara beberapa hal yang harus gue urus. Dan lagi, gue rasa liburan semester ganjil ini penuh rasa cemas, harapan, khawatir sampai sekarang. Gue masih luntang-lantung soal yang ini, sedangkan beberapa temen gue udah gerak seribu langkah. Gue masih menunggu jawaban Tuhan seperti apa, rancangan Tuhan seperti apa. Gue hanya mau lebih peka. Please God, jangan terulang seperti liburan semester genap yang lalu :'(

New semester. Gue sih berharapnya ini semester terakhir gue *kedip-kedip sama Tuhan* *Amin*. Semester 8 ini sebenernya kuliah gue udah abis, tinggal ngambil Tugas Akhir 2. Tapi, karena emang dasarnya manusia ngga pernah puas, dan selalu pengen yang terbaik, gue ngulang 3 mata kuliah wajib sama ngambil lagi 2 mata kuliah pilihan. So, totalnya 5 mata kuliah. Di awal gue semangat banget dan harus optimis dapet nilai A, dengan begitu IPK yang gue dapet bisa nambah dan jadi semakin baik. Namun apa daya, semangat naik turun, faktor inilah itulah yang bikin kadang-kadang 'sedikit males'. Ngedrop udah ngga bisa, jalan satu-satunya ya ngelewatin dan ngejalanin ini semua. Ayo semangat-semangat, kata Bapak "Orang malas tidak akan mendapatkan apa-apa", then you should know what you have to do *wink*

My 21st birthday. Ngga kerasa, baru kemarin kayaknya umur 20 tahun, tau-tau udah 21 tahun aja. Semakin tua, semakin bertambah umur, semoga semakin dewasa, semakin bijaksana, semakin cinta Tuhan yang otomatis merambah ke semuanya, semakin menjadi pribadi yang menyenangkan. Banyak ucapan selamat ulang tahun yang masuk lewat twitter, facebook, sms, bbm, dari bapak, mama, adek-adek gue Edo sama Uli. Gue dapet Birthday Sureprise dari sahabat-sahabat gue Lisa, Didi, Tania, Damar, Kristina, Hica, Vera, Reo, Hardma, Aron, Tassja, Anggun. Ngga cuman dikasih kue, tiup lilin, potong kue, tapi gue juga di iket di tiang, diceplokin telor, minyak, kopi, tepung. Mungkin kalo kompornya nyala, gue tinggal di goreng hahaha. Terima kasih temen-temen, gue sayang kalian. Terima kasih juga untuk mama, papa, Edo, Uli. Terlebih untuk Tuhan Yesus untuk karya anugerahNya. Love you all :*

Ulang tahun mama sama Uli. Selamat ulang tahun adek gue yang gendut, galak, tomboy. Semoga UANnya sukses, dapet SMA yang terbaik, yang gue denger-denger mau masuk SMA yang sama kayak gue sama Edo di SMA Negeri 1 Bekasi. Jadi anak yang denger-dengeran sama bapak mama :D. Buat nyokap, selamat ulang tahun maaak. Mungkin gue belom bisa ngasih apa-apa sama beliau untuk saat ini dengan keringet gue sendiri. Tapi suatu hari nanti, gue janji ngebahagiain mama juga bapak dengan hasil keringet gue. Gue tau, suatu saat Tuhan pasti bantu gue ngebuktiin itu :'D

Itu baru beberapa, sama kayak temen-temen yang lain setiap hari punya maknanya sendiri, begitu juga gue. Well, that's it. See you on my next post pals! *kecup*

Senin, 02 Januari 2012

2012




2012. "Aku menutup tahun 2011 dengan ungkapan syukur kepada Tuhan. Dan aku membuka tahun 2012 dengan penuh harapan." Bagi gue, tema tahun 2012 ke depannya adalah "Obedience, Give the best, Surrender, and Give thanks". Segala kehendak dan kemuliaan hanya bagi Tuhan. Have a blast new year guys. Cheers!