1. Mencuci kaki dengan sabun kesehatan sampai ke sela-sela jari, menyikatnya dan mengeringkannya dengan sempurna untuk mengurangi jumlah bakteri. Lakukan hal ini setiap pagi, sepulang sekolah/kuliah/kerja dan sebelum tidur.
2. Merendam kakimu dalam baskom berisi air garam seminggu sekali dan langsung mengeringkannya dengan air bersih. Garam dapat mengurangi kelembapan kulit sehingga kamu tidak cepat berkeringat.
3. Menggunakan bedak deodoran khusus kaki yang mengandung aluminum chloride hexahydrate dengan harum peppermint yang segar.
4. Menggunakan deodoran cair yang dioleskan di permukaan kaki dan menunggunya kering sebelum memakai kaus kaki.
5. Memilih bahan kaus kaki yang cocok untuk kita dengan cara mencoba berbagai macam bahan sampai menemukan yang membuat kakimu terasa paling kering. Kalau perlu, ganti kaus kaki dua kali sehari, bukan dua hari sekali.
6. Mencuci sneakers-mu secara berkala dan keringkan secara alami di bawah sinar matahari. Jika memungkinkan gunakan dua sepatu berbeda secara bergantian.
7. Segera melepas sepatu dan kaus kaki setelah beraktivitas seharian. Pilih sepatu yang berbahan kanvas yang memberi ruang bernafas bagi kaki. Hindari sepatu berbahan karet solid atau sintetis.
8. Mengangin-anginkan sepatu setelah digunakan dengan cara merenggangkan tali-talinya dan membuka lidahnya lebar-lebar.
9. Menghindari makanan berbau tajam seperti bawang putih, bawang bombay dan lada. Sebaiknya perbanyak makanan yang mengandung zat besi seperti daging sapi, daging domba, dan kacang almond.
10. Mengurangi stres yang menambah produksi keringat karena hal tersebut bisa menjadi makanan lezat buat para bakteri.
(sumber : Cosmo Girl edisi September 2010)
(sumber : Cosmo Girl edisi September 2010)